Badan Pusat Statistik (BPS) dalam sensus penduduk 2010 mendata ada 10.030 orang suku terasing di Indonesia. Mereka ini tersebar di delapan provinsi di Indonesia.
Deputi Bidang Statistik Sosial Wynandin Imawan mengatakan suku terasing yang dimaksud BPS adalah, kelompok atau komunitas masyarakat yang sifat kehidupannya terisolasi dibanding masyarakat secara umum.
Mereka teridentifikasi dalam suatu kelompok berbeda-beda dan memiliki batas wilayah dengan sifat sendiri-sendiri. "Mereka kami sebut suku terasing atau komunitas adat terpencil," kata Wynandin di Jakarta, Selasa, 19 Oktober 2010.
BPS mengakui agak sulit mendata kelompok seperti ini. Tapi pada umumnya sebagian besar kelompok suku terasing ini telah ditangani oleh dinas sosial setempat. "Jadi petugas kami di lapangan tinggal mendata mereka dengan mendatangi terlebih dahulu kepala sukunya," kata dia.
Namun, ada berapa kelompok suku ini yang belum terdata secara rinci oleh BPS. Data yang diolah baru sebatas suku terasing di Sumatera Barat sebanyak 70 orang, Jambi 3.198 orang, Kalimantan Timur 15 orang, Sulawesi Tengah 4.516 orang, Maluku 1.087 orang, Maluku Utara 27 orang, Papua 865 orang dan Papua Barat 252 orang.
"Banyak data belum bisa kami olah karena kami memiliki 237,6 juta lembar dan masing-masing ada 41 pertanyaan," kata dia.
Sementara itu, bagaimana dalam pencatatan sensus penduduk khusus untuk para tenaga kerja Indonesia (TKI), BPS tidak memasukkanya. Versi BPS TKI, hanya terdaftar sebagai warga negara Indonesia, bukan penduduk.
"Karena kalau penduduk, itu adalah mereka yang tinggal dalam kawasan yuridis Indonesia untuk kurun waktu enam bulan lebih," kata dia. Artinya, 237,6 juta penduduk Indonesia yang tercatat saat ini, dalam hitungan riilnya ikut mencatat warga negara asing yang tinggal di Indonesia.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !