Para ahli Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya berhasil memulihkan Voyager 2 yang semula bermasalah setelah sebelumnya selama tiga minggu lalu, NASA dibuat bingung dengan sinyal aneh yang dikirimkan Boyager 2 yang tidak bisa dibaca oleh para ilmuwan antariksa. Berbagai orang berspekulasi bahwa sinyal aneh ini merupakan sinyal yang dikirimkan makhluk luar angkasa untuk mencoba berkomunikasi dengan makhluk bumi.
Voyager 2 merupakan pesawat tak berawak paling tua yang pernah dibuat setelah Voyager 1. Pesawat ini diluncurkan pada 20 Agustus 1977. Selama 33 tahun sejak diluncurkannya pesawat ini, baru kali ini Voyager 2 mengirimkan pesan dalam format yang tak bisa dibaca NASA.
Posisi Voyager 2 dan Voyager 1 saat ini masih terus menuju keluar dari sistem matahari. Para ahli dari NASA berharap dengan diperbaikinya sistem data, pesawat akan mengirimkan kembali data terbaru untuk membantu menjawab pertanyaan seputar gelembung magnetik di sekitar tata surya. [*]RE:VN/GO
Voyager 2 merupakan pesawat tak berawak paling tua yang pernah dibuat setelah Voyager 1. Pesawat ini diluncurkan pada 20 Agustus 1977. Selama 33 tahun sejak diluncurkannya pesawat ini, baru kali ini Voyager 2 mengirimkan pesan dalam format yang tak bisa dibaca NASA.
Menurut teknisi NASA, hal ini disebabkan oleh kerusakan disalah satu bit tunggal pengirim sinyal. Sejak minggu lalu, teknisi dari Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, melalui teknik perbaikan jarak jauh mengklaim telah mengembalikan posisi komputer yang ada seperti semula.
Seperti yang dilansir dari space.com, Manajer Proyek Voyager 2 Ed Massey , Sabtu 29 Mei 2010 mengatakan, “Setelah reset komputer, Voyager 2 telah kembali pada jalur yang sesuai.”Menurut Massey, kerusakan itu dimulai saat keberadaan Voyager 2 sekitar 8600000000 mil (13,8 miliar km) dari Bumi, 22 April. Lokasi ini sudah mendekati gelembung magnetik yang mengelilingi tata surya kita (heliosphere Matahari).
Apa sebenarnya penyebab dari kesalahan komputer yang menyebabkan pesawat itu mengirimkan sinyal aneh masih belum diketahui. “Pesawat tiba-tiba mengirim data yang tidak diketahui formatnya,” ujar Massey.
Dugaan sementara, kerusakan itu terjadi akibat adanya embalikan bit memori yang pernah juga terjadi pada Voyager 1, pendahulunya. Namun kejadian itu pada jarak yang masih dekat dengan Bumi, sekitar 1 atau 2 AU (unit astronomi). Satu AU adalah jarak antara Bumi dan matahari, sekitar 93 juta mil (151 juta km). Jarak itu dinilai cukup dekat untuk sebuah sistem onboard sehingga akan terpengaruh oleh muatan listrik dari angin surya matahari.
“Dalam beberapa pesawat ruang angkasa memang aktivitas matahari akan bisa mempengaruhi. Tapi karena ini sudah sangat jauh, sulit bagi kami untuk mengatakan itu penyebabnya,” kata dia.Posisi Voyager 2 dan Voyager 1 saat ini masih terus menuju keluar dari sistem matahari. Para ahli dari NASA berharap dengan diperbaikinya sistem data, pesawat akan mengirimkan kembali data terbaru untuk membantu menjawab pertanyaan seputar gelembung magnetik di sekitar tata surya. [*]RE:VN/GO